Turu |
Setelah berhari-hari mengikuti
rutinitas latihan yang intens dengan push, pull, dan leg workouts, akhirnya
tiba juga hari istirahat yang dinanti. Pagi ini, aku terbangun tanpa alarm,
merasakan kelembutan kasur yang memeluk setiap lekuk tubuh. Sinar matahari
menyelinap lewat celah jendela, memberi kehangatan yang sempurna.
Aku memulai hari dengan secangkir kopi non gula, menikmati setiap tegukannya sambil duduk di teras tetangga, mengamati dedaunan yang bergerak-gerak ditiup angin. Tidak ada beban pikiran untuk menghitung set atau repetisi, hanya ada ketenangan dan kesempatan untuk mendengarkan apa yang dibisikkan tubuh.
Siangnya, aku memilih untuk
berjalan-jalan santai di taman kota, merasakan tanah di bawah kaki, dan
menghirup udara segar. Aku menyapa beberapa orang yang lewat, menikmati
interaksi manusiawi yang sering terlupakan saat fokus pada latihan.
Lari Cuy |
Sore hari, karena gabut aku menghabiskan waktu dengan memulai jogging. Mengikat tali sepatu
dengan semangat, lalu memilih playlist lagu favorit yang akan menemani langkah kaki-ku sepanjang jalan.
Malamnya, aku merencanakan makan
malam yang bergizi, tetapi kali ini lebih santai. Tidak ada timbangan makanan
atau penghitungan makro, hanya makanan yang enak dan bergizi untuk memuaskan
rasa lapar setelah hari yang tenang.
Sebelum tidur, aku melakukan
sedikit peregangan, bukan untuk latihan, tapi untuk melepaskan ketegangan dan
mempersiapkan tubuh untuk istirahat yang berkualitas. Aku berbaring di tempat
tidur, menutup mata, dan dengan mudah terlelap, bersyukur atas hari istirahat
yang telah memberiku kesempatan untuk mengisi ulang energi, baik secara
fisik maupun mental.
Hari istirahat ini bukan hanya
tentang tidak melakukan latihan, tapi tentang menemukan kembali keseimbangan
dan menghargai setiap aspek kehidupan. Besok, aku akan kembali ke rutinitas
latihan dengan semangat yang baru dan tubuh yang lebih kuat, siap untuk
tantangan selanjutnya.
pap |
Comments
Post a Comment